Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba <p><strong>Bomba</strong></p> id-ID jurnal@jurnalbomba-sulteng.com (Admin Jurnal) rochmad.nurul.fahmi@gmail.com (Rochmad) Rab, 05 Jun 2024 01:41:25 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pemetaan Kawasan Perkantoran Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Pengembangan PV Rooftop Di Kota Palu https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/65 <p><em>perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, percepatan urbanisasi global, menjadi tantangan dalam perumusan kebijakan energi dan menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Sumber energi terbarukan, termasuk sumber fotovoltaik surya (PV), merupakan solusi yang menjanjikan untuk memenuhi permintaan energi bangunan yang terus meningkat [2] dan untuk memitigasi emisi terkait energi di lingkungan perkotaan. Teknologi panel PV dibedakan tidak hanya dari kemampuannya menghasilkan energi secara efisien tetapi juga dari potensinya untuk menjadi komponen aktual dalam konstruksi, misalnya, bertindak sebagai bagian eksterior dari komponen bangunan, seperti fasad dan atap. Pertimbangan menentukan penggunaan&nbsp; panel PV&nbsp; pada bangunan adalah total luas atap yang tersedia pada bangunan, arah dan orientasi bangunan radiasi matahari tersedia di atap bangunan harus diperkirakan, aspek teknis dan ekonomi, yaitu total energi listrik yang dapat digunakan produksi PV surya atap terintegrasi dan biaya investasi terkait. GIS memberikan kemudahan dalam hal penyajian data secara spasial yang dimanfaatkan untuk memberi gambaran informasi suatu lokasi dengan referensi geografis berbasis data. <strong>Analisis pemetaan potensi instansi untuk pengembangan pv rooftop didasarkan pada hasil pemetaan sebaran instansi perkantoran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang memuat informasi luas tutupan atap bangunan instansi dan hasil identifikasi orientasi dan nilai irradiance yang diperoleh melalui platform Global Solar Atlas. Berdasarkan hasil analisis pemetaan potensi pengembangan potensi pv rooftop pada bangunan instansi perkantoran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di wilayah Kota Palu menunjukkan instansi yang memiliki potensi tertinggi berada pada R.S. Undata dan terendah pada instansi Dinas Polisi Pamong Praja.</strong></em></p> Yuli Asmi Rahman, yusnaini arifin, andi chaerul achsan, Rizkhi Rizkhi, Dhyvia Maharani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/65 Rab, 03 Apr 2024 00:00:00 +0000 Persebaran PERSEBARAN POTENSI CAGAR BUDAYA MEGALITHIKUM DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/67 <p>The Governor of Central Sulawesi has declared that Central Sulawesi Province will have a thousand megaliths on October 10 2023 because it has the potential for Cultural Heritage (CH) in the form of megalithic stones as evidence of civilization in the Central Sulawesi Region, especially in Poso Regency. This article will focus on three valleys in Poso Regency, namely the Bada Valley, Behoa Valley and Napu Valley. The research entitled "Distribution of Potential Megalithic Cultural Heritage in Poso Regency, Central Sulawesi" aims to describe the distribution of potential cultural heritage in the form of megalithicum in the Bada Valley, Lemba Bada and Napu Valley in Poso Regency. Likewise, it also describes the existence of megaliths which are the potential of every valley in Poso Regency in the form of buho, jar lids, jar containers, scratched stones, flat stones, structures, monoliths, stone pedestals, stone mortars, trays, stone mortars, hollow stones, statues, and containers, kalamba lid, and kalamba container and other shapes. Finally, this research will analyze folklore about the community that supports megalithic civilization in Poso Regency, namely the Pekurehua community.</p> Haliadi Haliadi, Zubair Butudoka, Dosen, Iksam Djorimi, Pegawai Dinas Kebudayaan ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/67 Sel, 30 Apr 2024 01:22:51 +0000 JALUR JALUR REMPAH SULAWESI TENGAH DAN ISLAM KOSMOPOLITAN https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/68 <p>Tulisan tentang kuburan Imam Sya’ban di Lolantang Banggai masih sangat kurang sehingga penelitian tentang obyek ini sangat dibutuhkan. Kompleks kuburan ini berupa “situs” yang berada di perbukitan di Desa Lolantang, Kecamatan Bulagi selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan. Penulisan ini adalah tahapan awal hasil observasi pendahuluan dari seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah yang akan melihat awal masuknya Agama Islam berdasarkan informasi dari nisan kuburan Imam Sya’ban. Tahapan penelitian ini melalui Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Metodologi sejarah ini dibantu dengan pendekatan atau sudut pandang arkeologi dan sudut pandang arsitektur. Arkeologi berkaitan dengan benda-benda bersejarah dan juga situs bersejarah Imam Sya’ban, sementara arsitektur berkaitan dengan aspek keruangan/spasial berupa kawasan, bangunan dan struktur situs. Hasil observasi pendahuluan mengungkap unit informasi dan fenomena menarik terkait keberadaan Imam Sya’ban yang perlu ditindaklanjuti lebih intens dan komprehensif agar dapat berkontribusi bagi tindakan pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan situs serta dapat melengkapi historiografi Islam, termasuk kajian arkeologi Islam di Nusantara (Indonesia)</p> Haliadi Haliadi, Zubair Butudokaa, Dosen, Iksam Djorimi, Pegawai Dinas Kebudayaan ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/68 Rab, 08 Mei 2024 01:27:37 +0000 Peran Ganda Peran Ganda Pemandu Wisata dalam Pelestarian dan Pemeliharaan Lukisan Tapak Tangan di Morowali Utara” https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/70 <p>Pelestarian dan pemeliharaan cagar budaya dewasa ini semakin penting yang ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dan Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Namun dalam peraktik pelestarian dan pemeliharaan masih menyisahkan banyak persoalan. Untuk itu, kajian ini mengangkat satu sudut pandang terkait signifikansi peran dari pemandu wisata dalam pelestarian dan pemeliharaan lukisan tapak tangan di Kabupaten Morowali Utara. Hasil kajian yang masih bersifat <em>preliminary study</em> ini menemukan bahwa peran dari pemandu wisata dapat melampaui tugasnya dengan memelihara dan melestarikan melalui <em>social movement</em>, dan pewarisan mitologi terkait lukisan tapak tangan tersebut.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Ikhtiar Hatta Hatta ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/70 Jum, 10 Mei 2024 01:31:53 +0000 PROFIL HEMATOLOGI PASIEN MALARIA DI RS RATU ZALEHA MARTAPURA, KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2019-2022 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/71 <p>Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kalimantan Selatan masih memiliki daerah endemis malaria dengan API tahun 2018 sebesar 0,20 permil. Masih adanya penularan malaria di Provinsi Kalimantan Selatan hal ini berkaitan dengan faktor lingkungan, hospes dan faktor agen penyakit. Banyaknya daerah pertambangan serta pembukaan perkebunan karet dan kelapa sawit mempengaruhi transmisi malaria di daerah tersebut. Lahan pertambangan menyebabkan genangan air pada bekas galian sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk <em>Anopheles</em> yang menjadi vektor malaria. Diagnosis malaria mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan&nbsp; &nbsp;pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; penunjang, Pemeriksaan hematologi secara &nbsp;laboratorium merupakan pemeriksaan wajib dalam penegakan diagnose.</p> <p>untuk mengetahui gambaran pemeriksaan hematologi pada pasien malaria di RS &nbsp;Ratu Zalecha Martapura periode tahun 2019-2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk studi deskriptif observatorial dengan pendekatan atau disain studi potong lintang (<em>cross sectional</em>). <strong>&nbsp;</strong>Distribusi frekuensi penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia paling banyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki- laki (88%). Jenis <em>Plasmodium </em>yang ditemukan paling banyak&nbsp; adalah <em>P. vivax </em>(89%). Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia,&nbsp; kadar trombosit dibawah normal &nbsp;dan leukosit berada pada rentang normal. Profil pemeriksaan laboratorium penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia terbanyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, Jenis <em>Plasmodium</em> yang ditemukan pada umumnya <em>P. vivax.</em> Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia sedangkan &nbsp;trombosit dibawah normal &nbsp;dan leukosit normal.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> Junus Widjaja ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/71 Kam, 30 Mei 2024 01:33:38 +0000 TEKNOLOGI PERIKANAN BAGAN APUNG DI DESA SALUBOMBA KECAMATAN BANAWA TENGAH KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/74 <p>Teknologi perikanan bagan apung yang kami maksud dalam tulisan ini adalah seperangkat alat/bahan, teknik/cara yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan bagan di desa Salubomba bahwa teknik atau cara pengoperasian alat bagan apung dimulai dari menyiapkan dan menyalahkan semua lampu bagan, pengamatan waktu kedatangan ikan mendekati area bagan, dan memperhatikan tingkah laku ikan dalam kondisi liar dan tenang. Pada saat ikan tenang, maka mulai dimatikan lampu secara bertahap dan akhirnya fakus pada satu cahaya lampu saja. Ketika ikan sudah tenang pada satu cahaya, waring mulai diturunkan melingkari area ikan yang berkumpul. Selanjutnya dilakukanlah <em>hauling</em> atau pengangkatan waring sekaligus pengambilan hasil tangkapan. Hasil observasi menunjukkan bahwa teknologi bagan apung yang digunakan oleh nelayan di desa Salubomba masih umum belum ada sentuhan teknologi yang dapat meningkatkan hasil tangkapan (produksi). Deskripsi alat tangkap meliputi ukuran bagan apung 12 x 12 meter dengan bahan bagann perahu/bagan rakit, kayu, waring, genset, lampu litrik dan jangkar. Hasil tangkapan bagan apung ialah jenis ikan pelagis kecil seperti ikan teri, ikan layang, ikan selar, ikan tembang, ikan kembung dan cumi-cumi. Karakteristik wilayah pesisir pantai Desa Salubomba memiliki pasir halus berlumpur, terdapat ekosistem pesisir seperti mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Ekosistem ini yang menjadikan wilayah itu subur sebagai daerah penangkapan ikan di bagi nelayan.</p> ahsan mardjudo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnalbrida.sultengprov.go.id/index.php/bomba/article/view/74 Rab, 22 Mei 2024 01:39:15 +0000